Tujuan artinya suatu yang dituju atau suatu titik focus yang menjadi tumpuan kegiatan, suatu dunia cita yang ideal yang ingin diwujudkan atau suatu yang diharapkan setelah usaha selesai. Sesuatu usaha yang tidak mempunyai tujuan akan berjalan secara meraba-raba dan tidak terarah, sehingga mudah gusar dan bubar, bahkan mungkin dengan macet seketika.
Dengan demikian suatu usaha yang permanent pasti mempunyai tujuan, apakah bersifat positif atau bersifat negative, apakah sama atau berbeda antara satu denga lain kegiatan, sehingga dengan tujuan itu mendorong untuk mencapainya secara sukses.
Usaha pendidikan bermaksud membantu manusia secara utuh, lengkap dan terpadu dari keseluruhan aspek kemanusiaan baik aspek kognitifnya, aspek afektifnya maupun aspek psikomotoroknya, sehingga selalu merubah keadaan seseorang dan tidak tahu menjadi tahu, dari tidak bersikap menjadi bersikap dari tidak dapat berbuat menjadi dapat berbuat, secara berproses dan bertahap.
Adapun tujuan pendidikan Islam pada dasarnya dapat dibedakan atas dua bagian yaitu:
a. Tujuan Umum Pendidikan Islam
Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dari semua kegiatan pendidikan yang meliputi seluruh aspek kemanusiaan dan berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya, namun tidak bersifat mutlak dan tidak statis.
Tujuan umum sering juga disebut tujuan akhir (ultimade aims of education), ideal, total, lengkap atau tertinggi, karena dengan tujuan itu akan tergambar bagaimana model pembentukan yang diinginkan secara normative.
Tujuan umum pendidikan Islam cenderung sejalan dengan pandangan manusia yang islami yaitu makhluk Allah yang mulia, yang dengan akal, perasaan, ilmu dan kebudayaannya pantas menjadi khalifah di bumi, sesuai dengan bobot dan ukuran, situasi dan kondisinya dari tingkat terendah sampai pada tingkat tertinggi.
Adapun yang menjadi tujuan umum pendidikan Islam adalah terbentuknya kepribadian muslim. Dalam arti seluruh aspek kepribadian itu dijiwai oleh ajaran Islam, sehinnga secara operasional sering dinamakan kepribadian yang muttaqien atau insan kamil. Sesuai dengan firman allah swt., yang berbunyi:
يا ايها الذين امنوا اتقوا الله حق تقته ولا تموتن الا وانتم مسلمون (ال عمران∕٣:١٠٢)
Terjemahnya:
Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan jangan sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.
Ayat tersebut di atas, menjelaskan bahwa mati dalam keadaan muslim dan bertakwa adalah merupakan tujuan akhir dari kehidupan setiap muslim, dalam mengakhiri hidupnya dengan husnul khatimah (sebaik-baik mengakhiri kehidupan).
Kepribadian muslim menurut Drs. Ahmad D. Marimba ialah:
Kepribadian yang seluruh aspek-aspeknya, yakni baik tingkah laku luarnya, kegiatan jiwanya, maupun filsafat hidup dan kepercayaaannya menunjukkan pengabdian kepada Tuhan penyerahan diri kepadanya.
Kepribadian muslim yang muttaqien menunjukkan suatu keseimbangan dan keharmonisan antara hubungan kepada Allah dan hubungan dengan sesame makhluk, antara jasmani dan rohani, antara individu dan sosialnya, dan sebagainya. Mungkin seseorang dalam situasi dan kondisi tertentu akan mencapainya, lalu setelah itu mundur kembali, sehingga menurut penilaian manusia sangat relative dan subyektif dan hanya Allah yang mengetahui secara pasti.
Tujuan umum pendidikan Islam menurut Drs. H. Abdurrahman adalah:
Terbentuknya manusia muttaqien yang secara sadar dan bertanggung jawab, selalu mencari keridhaan Allah swt., melalui jalur muamalah dan ubudiyah.
Dengan demikian jelaslah bahwa tujuan umum pendidikan Islam adalah identik dengan tujuan hidup seorang muslim yaitu menjadi hamba yang suka mendekatkan iri kepada-Nya, baik melalui jalur ibadah maupun jalur muamalah, ataukah ibadah mahdah atau ghairu mahdah, atau yang popular dengan istilah ibadah khassah dan ibadah amah.
Tujuan tersebut dikembangkan oleh beberapa orang ahli antara lain sebagai berikut:
1). Prof. DR. Mohd. Athiyah Al-Abrasyi dalam kajiannya menyimpulkan tujuan umum pendidikan Islam sebagai berikut:
a. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.
b. Persiapan untuk kehidupan dunia dan kehidupan akhirat
c. Persiapan untuk mencari rezeki dan pemeliharaan segi kemamfaatan.
d. Menumbuhkan roh ilmiah (scientific spirit) pada pelajar dan memuaskan keinginan arti untuk mengetahui (curiosity) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sekedar sebagai ilmu.
e. Menyiapkan pelajar dari segi professional, teknis dan perusahaan.
2). Prof. Abd. Rahman Nahlawy mengemukakan empat tujuan umum pendidikan Islam, sebagai berikut:
1. Pendidikan akal dan persiapan pikiran
2. Menumbuhkan kekuatan-kekuatan dan kesediaan-kesediaan (bakat-bakat) semula jadi kanak-kanak.
3. Menaruh perhatian pada kekuatan generasi muda dan mendidik mereka sebaik-baiknya, baik laki-laki maupun perempuan.
4. Berusaha untuk menyeimbangkan segala kekuatan-kekuatan dan kesediaan-kesediaan manusia.
3). DR. Mohd. Fadhil Al-Jammaly meringkaskan tujuan umum pendidikan Islam sebagai berikut:
1. Memperkenalkan kepada manusia akan tempatnya diantara makhluk-makhluk, dan akan bertanggung jawab perseorangannya dalam hidup ini.
2. Memperkenalkan kepada manusia akan hubungan-hubungan social dan tanggung jawabnya dalam rangka suatu system sosial manusia.
3. Memperkenalkan kepada manusia akan makhluk (alam) dan mengajaknya untuk memahami nikmat (rahasia) pencipta dalam menciptakannya, dan memungkinkan manusia untuk menggunakannya (inverstment).
4. Memperkenalkan kepada manusia akan pencipta alam ini.
Dari ketiga pandangan mengenai tujuan umum pendidikan Islam yang telah dikutip di atas, nampak bahwa antara satu dan lainnya berbeda, namun titik fokusnya adalah mengenal allah dan bertakwa serta mengenal lingkungan alam sekitar dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat manusia baik di dunia maupun di akhirat dengan jalan mengikuti perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
b. Tujuan Khusus Pendidikan Islam
Adapun tujuan khusus pendidikan Islam adalah sebagai berikut:
1. Memperkenalkan kepada generasi muda akan kaidah-kaidah Islam, dasar-dasarnya, asal-usul ibadah dan cara-cara melaksanakannya dengan betul, dengan membiasakan mereka berhati-hati mematuhi akidah-akidah agama dan menjalankan dan menghormati syiar-syiar agama.
2. Menumbuhkan kesadaran yang betul pada diri pelajar terhadap agama termasuk prinsip-prinsip, dan dasar-dasar akhlak yang mulia. Begitu juga menyadarkannya akan bid’ah-bid’ah, khurafat-khurafat, kepalsuan-kepalsuan dan kebiasaan usang yang melekat kepada Islam itu tanpa disadari, padahal Islam bersih.
3. Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta alam dan kepada malaikat, rasul-rasul, kitab-kitab dan hari akhirat berdasar fpada faham kesadaran dan kehalusan perasaan.
4. Menumbuhkan minat generasi muda untuk menambah pengetahuan dalam adab dan pengetahuan keagamaan dan untuk mengikuti hokum-hukum agama dengan kecintaan dan kerelaan.
5. Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada al-Qur’an berhubungan dengannya, membacanya dengan baik, memahaminya dan mengamalkan ajaran-ajarannya.
6. Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam dan pahlawan-pahlawannya dan mengikuti jejak-jejak mereka.
7. Menumbuhkan rasa rela, optimis, kepercayaan diri, tanggung jawab, menghargai kewajiban, tolong menolong atas kebaikan dan taqwa, kasih sayang, cinta kebaikan, sabar, berjuang untuk kebaikan, memegang teguh pada prinsip, berkorban untuk agama dan tanah air dan bersikap membelanya
8. Mendidik naluri, keinginan generasi muda dan membentengi dengan akidah dan nilai-nilai dan membiasakan mereka menahan motivasi-motivasinya, mengatur emosi dan membimbingnya dengan baik, begitu juga mengajar mereka berpegang pada adab kesopanan pada hubungan dan pergaulan mereka, baik di rumah atau di sekolah atau di jalanan atau pada lain-lain bidang dan lingkungan.
9. Menumbuhkan iman yang kuat kepada Allah pada diri mereka dan menguatkan perasaan agama dan dorongan agama dan akhlak diri mereka dan menyuburkan hati mereka dengan kecintaan, zikir, taqwa dan takut kepada Allah.
10. Membersihkan hati mereka dengan dengki, hasad, iri hati, benci kekasaran, kedzaliman, egoisme, tipuan, khianat, nifaq, ragu, perpecahan dan perselisihan.
Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa hakekat pendidikan adalah usaha sadar dari orang dewasa untuk membina dan mengarahkan kepribadian dan kemampuan dasar anak, baik dalam pendidikan keluarga, sekolah ataupun masyarakat, karena dengan usaha itu orang dewasa akan membantu mengembangkan fitrah anak didik atau manusia secara maksimal.
0 komentar:
Post a Comment