Ciri
khas cara kerja deduktif sudah kita singgung dalam bab I,sedangkan model
pengetahuan apriori sudah kita lihat dalam kesempatanperkenalan fenomomenolgis
dengan gejala ilmu pengetahuan.
1.Awal
Mula Ilmu-ilmu Pasti
Awal
mula ilmu-ilmu pasti berhubungan erat dengan kebutuhan praktis,dan pengamatan
empiris.Dengan kebutuhan praktis dimaksudkan kebutuhan pengukuran,yang memang
tidak dapat dipisahkan dari upaya manusia mengatasi kendala-kendala hidupnya.
Sedang dengan pengamatan empiris
dimaksudkan,umpamanya dalam kaitan dengan ilmu falak,penanggalan,dan
perhitungan tahun sehubungan dengan agama,dan juga dalam rangka upaya
mengarungi samudera.
2.Bidang-bidang yang Pernah Dicakup Ilmu
Pasti
a.Bidang-bidang
klasik:Ilmu Ukur dan Ilmu Hitung
b.Musik dan Ilmu Falak
c.Kogika Sebagai Ilmu Pasti
d.Septem Artes Liberales
3.Ilmu-ilmu Pasti pada Masa Klasiknya
Ciri-ciri ilmu pasti pertama kalinya dilihat
sebagai suatu keseluruhan oleh Descartes.Dalam Discours de la Methode diceritakannya
bagainama semenjak anak-anak ia mengagumi ciri-ciri ilmu pasti.ia ingin sekali
memperbaharui segala bidang pengetahuan manusia berdasarkan ilmu-ilmu
itu,khususnya dengan menggunakan cara kerja ilmu pasti.
Berikut ini kita lihat ciri-ciri ilmu pasti
klasik secara ringkas.Dalam rangka sejarah penemuan (context of discovery)dalil-dalil ilmu pasti,seakan-akan
berdasarkan suatu ilham sang ilmuwan tahu bahwa kebenaran atau keberlakuan
salah satu rumus atau gagasannya dapat dibuktikan .Ciri lain yang sudah pasti
tetapi belum dijelaskan ialah bahwa berbeda dari ilmu-ilmu empiris yang
bersifat konkret,ilmu-ilmu pasti bersifat abstrak,justru karena tidak
berdasarkan pengalaman empiris yang konkret itu.
4.Kenisbian
Sistem Ilmu Pasti
5.Penyelidikan
Modern tentang Dasar-dasar Ilmu Pasti
6.Susunan
Matematika dan Logika Modern
Setiap ilmu pasti,termasuk logika,berasal
dari salah satu teori.Dalam rangka itu sistem bersangkutan bertitik pangkal
pada sejumlah paham dasar,aksioma,dan patokan kerja yang tak bertentangan satu
sama lain,dan tanpa ada unsur yang berlebihan atau tergantung pada yang
lainnya.Paham dasar,aksioma,dan patokan tersebut ditentukan secara aprioritanpa
dipengaruhi pengamatan dam pengalaman aposteriori.Jumlah sistem itu tak
terbatas .setiap sistem ilmu pasti dapat menentukan konstruksi isinya secara
tepat,etat dan pasti,dan dalam konstruksi itu dapat maju secara tak
terhingga.tafsiran mengenai paham dasar,aksioma,patokan kerja,dan dalil-dalil
yang dihasilkan tidak dianggap relevan oleh para ilmuwan Karena tidak termasuk
bidang ilmu itu sendiri.
0 komentar:
Post a Comment