Prinsip-prinsip
perkembangan anak usia dini berbeda dengan prinsip-prinsip perkembangan fase
kanak-kanak akhir dan seterusnya. Adapun prinsip-prinsip perkembangan anak usia
dini menurut Bredekamp dan Coople (Siti Aisyah dkk., 2007 : 1.17 – 1.23) adalah
sebagai berikut.
- Perkembangan
aspek fisik, sosial, emosional, dan kgnitif anak saling berkaitan dan
saling mempengaruhi satu sama lain.
- Perkembangan
fisik/motorik, emosi, social, bahasa, dan kgnitif anak terjadi dalam suatu
urutan tertentu yang relative dapat diramalkan.
- Perkembangan
berlangsung dalam rentang yang bervariasi antar anak dan antar bidang
pengembangan dari masing-masing fungsi.
- Pengalaman
awal anak memiliki pengaruh kumulatif dan tertunda terhadap perkembangan
anak.
- Perkembangan
anak berlangsung ke arah yang makin kompleks, khusus, terorganisasi dan
terinternalisasi.
- Perkembangan
dan cara belajar anak terjadi dan dipengaruhi oleh konteks social budaya
yang majemuk.
- Anak
adalah pembelajar aktif, yang berusaha membangun pemahamannya tentang
tentang lingkungan sekitar dari pengalaman fisik, social, dan pengetahuan
yang diperolehnya.
- Perkembangan
dan belajar merupakan interaksi kematangan biologis dan lingkungan, baik
lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
- Bermain
merupakan sarana penting bagi perkembangan social, emosional, dan kognitif
anak serta menggambarkan perkembangan anak.
- Perkembangan
akan mengalami percepatan bila anak berkesempatan untuk mempraktikkan
berbagai keterampilan yang diperoleh dan mengalami tantangan setingkat
lebih tinggi dari hal-hal yang telah dikuasainya.
- Anak
memiliki modalitas beragam (ada tipe visual, auditif, kinestetik, atau
gabungan dari tipe-tipe itu) untuk mengetahui sesuatu sehingga dapat
belajar hal yang berbeda pula dalam memperlihatkan hal-hal yang
diketahuinya.
Kondisi terbaik anak untuk berkembang dan belajar
adalam dalam komunitas yang menghargainya, memenuhi kebutuhan fisiknya, dan
aman secara fisik dan fisiologis.
0 komentar:
Post a Comment