Abu Ahmad dan Munawar Sholeh menamakan permainan kostruktif itu dengan sebutan permainan bentuk. Artinya, anak mencoba membentuk (konstruksi) suatu karya atau juga merusak (destruksi) suatu karya yang ada karena ingin tahu atau ingin mengubahnya (Psikologi Perkembangan, H, Abu Ahmadi dan Munawar Sholeh, Rineka Cipta, Jakarta, 1991).
Dalam permainan konstruktif, anak tidak saja membentuk benda-benda menjadi suatu karya, tapi juga membuat benda baru dengan mengubah dari benda yang ada, sesuai dengan keinginannya. Karena itu, kita sering melihat seorang anak yang 'hobi' membongkar mainannya. Permainan ini, menurut dua pakar di atas, ada tingkatannya, yaitu: membuat sesuatu tapi belum dapat memberi nama.
• membuat sesuatu dan memberi nama.
• menentukan dan membuat nama dulu, sebelum membuat sesuatu.
• membuat sesuatu, sudah lengkap agak mirip dengan kondisi bentuk sebenarnya yang dikehendaki.
Keempat tingkatan permainan konstruktif tersebut menyimpulkan, anak mentransformasikan suatu benda atau suatu obyek menjadi suatu bentuk lain.
0 komentar:
Post a Comment