Ada banyak cara yang berbeda untuk
mundur kembali, seperti ketika seorang berkata, “Manakala saya berada ditengah
orang-orang, saya menjadi gugup, saya menjadi cemas. Bilamana saya diminta
berbicara atau melakukan sesuatu, saya tak mampu melakukannya,” Dia telah
melakukan sugesti kepada dirinya sendiri, dia telah memperlemah kekuatan
penyelesaian yang sebaliknya apa yang dia mampu telah terselesaikan. Membiarkan
diri sendiri
[berkata], “Saya tak berkekuatan, saya tak berdaya, saya tak
mempunyai pikiran, saya tak berintelegensi,” [hal ini] hanya berarti melawan
diri sendiri.
Ada banyak orang di dunia ini akan
mempertahankan diri mereka sendiri sebelum mereka diserang. Tak seorangpun yang
mempunyai niat apapun untuk menyerang mereka, tetapi mereka sudah berada pada
[keadaan siap siaga]. Ada
orang-orang yang dihadapan siapapun yang telah melecehkan mereka berada pada
[keadaan] siap perang; bahkan dihadapan siapapaun yang menghinanya, mereka
membayangkan bahwa seseorang meniatkannya. Ini adalah kecenderungan yang salah
dari akal, dan seharusnya mereka diperangi agar akal tetap jernih. Untuk
menjernihkan jalan kehidupan, mentalitas tetap harus bening.
Ada beberapa gambar yang sangat kita
kembangkan dengan menempatkannya di hadapan kita: gambar musuh kita, sebagai
contoh, atau kawan-kawan yang seringkali kita pikirkan. Betapa gambar hanya
sedikit dikembangkan: mereka sekedar datang dan pergi. Inilah sebabnya, dalam
mimpi, kadang-kadang kita melihat wajah kawan-kawan kita yang nampak sangat
aneh. Dua atau tiga dari gambar tersebut sedikit dikembangkan bergabung dan
membentuk satu gambar, yang tampaknya akrab.
Ada ceritera tentang Daniel, yang memasuki gua singa, dan dengan
segera singa-singa tersebut berubah jinak. Apakah dia menghendaki mereka
seperti itu? Tidak, karena ketenangan dan kedamaan hati Daniel-lah memantul
pada singa-singa tersebut yang membuat
mereka tenang seperti dia. Kedamaiannya sendiri menjadi kedamaian mereka.
Orang mungkin bertanya, “Setelah Daniel
meninggalkan gua singa tersebut, tetap samakah [keadaan] mereka?” Terbuka
keraguan. Ini berarti bahwa tiada pengingat tertinggal disana, tetapi bahwa
kecenderungan awal (predisposition) kesadaran singa-singa tersebut;
tidaklah sesegera Daniel keluar dari gua lalu singa-singa tersebut sadar kepada
kesingaannya lagi.
Ada dua aspek dari wawasan. Satu adalah penelaahan dan yang lain
perluasan [yaitu panjang dan lebar dari jangkauan wawasan]. Melalui mata tubuh orang dapat melihat jarak
dekat atau jauh, atau memiliki horizon lebah atau sempit. Tetapi dengan menggunakan akal sebagai
alat, jiwa melihat melalui akal yang
lain dengan cara yang sama sebagaimana mata melihat melintasi panjang dan
diameter jangkauan wawasanya.
Ada dua hal yang diperlukan agar bisa
mencerap: satu adalah keterbukaan; dan yang lain adalah upaya dibuat dalam arah
tersebut. Manakala mengkontemplasikan
sesuatu hal, akal mesti bebas dari semua penghalang di jalan tersebut, itulah
keterbukaan – orang mesti sampai pula, dengan bantuan konsentrasi, saat memfokuskan
akal seseorang pada objek tertentu. Hal
penting berikutnya adalah menjadi cukup tertarik pada semua benda [hal] yang
orang menjadi berhubungan dengan dan memperhatikan agar mengetahui apa yang
tersembunyi di dalam mereka.
Ada dua kewaskitaan yang berbeda. Suatu
kewaskitaan yang menurun dan kewaskitaan yang menaik. Yang pertama adalah dari
Tuhan, yang terakhir adalah dari manusia. Terdapat dua aspek dari yang pertama,
kewaskitaan dalam suara dan dalam gambar. Terdapat [pula] dua aspek dari yang
terakhir, kewaskitaan swacipta dan yang datang melalui respon. Sebagai contoh,
seorang yang taat melalui kepenuh-taatannya mungkin menciptakan gambar sang
penyelamat dalam hatinya; atau orang yang responsif, yang dalam respon dan
penantian penuhnya, mungkin menarik ruh dari sang penyelamat. Pada kedua kasus
tersebut keuntungan dan berkahnya adalah sama, karena bukan manusia yang
mencipta, meskipun ia [sebelumnya] dicipta oleh manusia. Tuhan sendirilah Maha
Pencipta, dan Dia mencipta manakala apapun diciptakan, sebagai Tuhan dan
sebagai manusia juga.
Ada juga pergerakan-pergerakan individual, pergerakan-pergerakan yang
individual buat, menunjukkan dengan hal tersebut kedudukan khusus dari kondisi
kesehatan dan mentalnya; sehingga seseorang dapat membaca kondisi orang lain
melalui pergerakan yang dia buat. Dan jika seseorang memiliki wawasan ke dalam
pergerakan-pergerakan, orang tersebut dapat mencerap melalui pergerakan orang
lain apatah mata dan telinga berfungsi dengan baik ataukah dia mempunyai
sesuatu yang salah dengan bagian manapun dari rasanya. Pergerakan-pergerakan
juga menunjukkan karakteristik dari seseorang, sikapnya, titik pandangnya, cara
pandang pada kehidupannya. Kehalusan atau kekasaran karakter seseorang seperti
kebanggaan dan penghinaan [yang] dapat pula disingkap dari pergerakan-pergerakan
alamiah dari orang tersebut.
Ada khwati khayali, bila
seseorang melihat di malam hari apa yang telah dilakukannya sepanjang hari,
bilamana akalnya begitu terpaku pada semua pikiran, pekerjaan, tugas pada hari
itu, sehingga ini semua muncul dihadapannya, dalam mimpinya. Mimpi ini tak
begitu mempengaruhi akalnya, karena tidak begitu mendalam.
Ada konsentrasi pada suatu objek,
orang, urusan, yang menghasilkan pengetahuan tentang semua objek
konsentrasi. Ini adalah konsentrasi
seorang siswa, yang menerima pengetahuan dalam cara ini. Yang semacam konsentrasi adalah memandang
sekuntum bunga dan memikirkannya dengan mata terkatup, memikirkan bunga apakah
ia, wangi dan warna apakah ia miliki, apakah sifatnya, apakah rahasianya.
Ada musuh yang lain tekad, dan yaitu
kekuatan hasrat, kadang-kadang ini merampas tekad kekuatannya, kadang-kadang
tekad menjadi kuat oleh konflik dengan hasrat.
Pengabaian diri terpikir dalam Injil umumnya bermakna pengekangan
hasrat. Ini tidak seharusnya diambil
sebagai prinsip tetapi sebagai suatu proses.
Orang-orang yang mengambilnya sebagai prinsip telah tersesat,
orang-orang yang mengambilnya sebagai suatu proses telah beruntung.
Ada orang yang mengetahui mejik untuk mengarahkan lalat tertentu dari
sebuah rumah atau taman, dan pernah terjadi [lit: telah dialami] bahwa pernah
ada orang yang mampu mengarahkan se Andaa lalat dari suatu tempat. Akal dialah
yang memntul pada akal tak signifikan lalat-lalat tersebut. Kemampuan untuk
mempengaruhi akal serangga-serangga tersebut adalah bukan dari kekuatan, bukan
pula suatu keanehan. Tidaklah diragukan bahwa akal manusia tak terbandingkan
besarnya dalam kekuatan dan konsentrasi, dan biasanya memprokeksikan
pikiran-pikiran pada objek-objek yang ia pilih. Hanya orang yang mengetahui
bagaimana menjuruskan akal yang mampu melakukan hal yang demikian. Jika seorang
mengarahkan lalat-lalat dari suatu tempat, tidaklah berarti bahwa dia memiliki
anasir lalat di akalnya; hanyalah bahwa dia bisa menjuruskan akalnya pada
lalat-lalat, yang orang lain tak mampu melakukan yang demikian karena umumnya
orang tidak memberi pikiran kepadanya, dia tidak membayangkan sesuatu hal dapat
terjadi, dan karena tidak mempercayainya dia tidak mampu mengkonsentrasikan
pikirannya. Dan meski dia mampu memantulkan, hanya untuk bereksperimen, dan ini
[lit : dia] tidak akan berhasil.
Ada paragraf dalam Injil berhubungan
bagaimana Tuhan mencipta Bumi, dan kemudian menciptakan langit. Apakah artinya
ini? Apakah langit dicipta setelah bumi? Artinya adalah bahwa ciptaan ini yang
disekeliling kita pertama-tama mengesankan akal, dan lalu akal menciptakan
dunianya sendiri, langitnya sendiri. Itu adalah ciptaan akal, dunia yang lebih
tinggi meski di dalam diri kita sendiri. Dan dunia ini mungkin langit
ataupun kebalikannya. Seperti Omar Khayyam menulis, dalam sajak-sajaknya, surga
manusia adalah visi pemenuhan hasrat, dan neraka adalah bayangan jiwa [yang
berada] di atas api. Yang manakah menunjukkan bahwa hasrat adalah sumber surga
dan pemenuhannya ; pada saat yang sama adalah merupakan mental api dan
kekecewaan, kekhawatiran, kegelisahan, atau kesedihan yaitu bayangan jiwa
diatas api.
Ada
pawang ular yang berharap menarik ular-ular keluar dari lubangnya, ya, memang
ada musik dari suling, tetapi tidak
selalu karena musik namun akal dari pawang memantul pada ular-ular yang menarik
mereka keluar dari lubang. musik tersebut hanyalah suatu alasan, suatu media.
Ada pepatah bahwa akal-tersucikan seseorang
sangat sering nampak terlalu baik untuk hidup dan muncul tanpa memiliki akal
sehat, adalah kekeliruan dunia jahat.
Dunia tersebut telah beranjak dari buruk ke lebih buruk. Siapapun yang memperlihatkan kesucian akal
memulai dengan menjadi seorang terasing, dan nampak tak mampu melakukan apapun
yang mungkin dia upayakan. Tetapi apakah
pentingnya? Orang dapat saja menjadi
berakal-tersucikan dan bijak pada saat yang sama. Akal-tersucikan dapat pula bekrja pada
persoalan-persoalan duniawi semenyeluruh dan semampu sebagai manusia
berpengalaman, dan orang yang tanpa akal-suci mungkin mampu membuat kesuksesan
di dunia, tetapi bukan kesuksesan abadi.
Ada pepatah dalam bahasa sansekerta,
“Tidak terhitung banyaknya dewa-dewa dan tetap ada satu Tuhan.” Ini berarti
bahwa setiap planet adalah dunia, setiap akal adalah dunia; sesuatu yang hidup.
Ada pepatah, “Manusia mengajukan, Tuhan
memutuskan”. Orang selalu dihadapkan
dengan kekuatan yang lebih besar dari pada dirinya sendiri yang tidak selalu
mendukung hasratnya. Dan biasanya
seorang dengan kehendak, berhadapan dengan kekuatan lebih besar, cepat atau
lambat pasti menyerah dan terkesan oleh hilangnya kehendaknya sendiri. Ini satu contoh, tetapi seratus contoh dapat
diberikan untuk menunjukkan bagaimana orang dirampas kehendaknya tanpa
menyadarinya. Amat sering seorang
mengira bahwa dengan menjadi aktif atau kukuh dia mempertahankan kehendaknya,
dan bahwa dengan menjadi pasif di kehilangan kehendaknya. Tetapi tidaklah demikian. Dimana terjadi pertempuran disitu ada maju
dan ada mundur. Dengan mundur orang
tidak dikalahkan, dan dengan maju orang tidak selamanya menang. Orang yang setiap saat memaksakan kehendaknya
sangat cepat menegangkannya dan melelahkannya, seperti terlalu yakin tentang
seutas tali yang seseorang pegang sambil menggesekkannya pada sisi tajam dari
sebuat batu. Sangat sering orang melihat
bahwa orang banyak yang menggunakan tekad besar gawal lebih cepat dari pada
orang-orang yang tidak menggunakannya.
Ada perubahan-perubahan besar dibuat melalui sugesti-sugesti, bahwa
tindakan-tindakan kita dan pergerakan-pergerakan seseorang dibuat bagi diri
sendiri dan bagi orang lain. Ada
beberapa tindakan-tindakan dan pergerakan-pergerakan yang bertindak apatah
menyenangakan bagi kita atau bagi orang lain.
Ada ribuan cara menjauhkan mimpi yang
tak diinginkan, tetapi bila mimpi itu adalah suatu peringatan maka sangat sulit
menjauhkannya; atau, jika satu mimpi tertentu yang dijauhkan, mimpi lain yang
tak menyenangkan akan datang,
Ada satu berkas sinar dari akal manusia
yang bekerja menuju takdir tertentu, dan barangkali seribu berkas sinar atau
tak terhitung banyaknya berkas sinar menentangnya. Bagaimanakah seberkas sinar dapat bertahan
melawan ribuan berkas sinar tersebut kecuali yang satu berkas telah
dikembangkan menjadi seribu berkas sinar?
Meski kemudian ia mungkin jatuh di hadapan berkas sinar yang tak
terhitung. Maka itu terdapat seribu hal
yang harus dipertimbangkan manakala bekerja dengan kekuatan psikhis. Diantaranya ada dua hal yang paling
penting. Orang memulai dari kekuatan
karakter dan berpuncak pada kekuasaan Tuhan. Yang lain adalah memulai dengan
kebijakan; bilamana telah dikembangkan yaitu pengertian ke dalam hal-hal dan
hasil mereka. Yaitu berenang dengan
pasang. Sehingga tiada orang yang dapat
melihat kecuali dia yang memiliki pengalaman kepahitan dan telah melalui
penyaliban dalam kehidupan melalui kesabaran, pengorbanan, pengabaian,
pengekangan, dan kekecewaan, dan orang yang telah belajar melalui pelajaran
pengasingan dan puas dengan kehendak ujud ketuhanan. Dia dapat melihat dengan mata terbuka cara
pasang mengalir. Posisinya dalam
kehidupan bagaikan orang yang sedang berenang dengan pasang, yang di dalamnya
dia tidak terlalu membantu dirinya tetapi membiarkan [air] pasang mengambilnya
dalam tangan mereka. Tetapi bayangkanlah
posisi seseorang yang sedang berenang melawan pasang, kedua belah tangannya
bergelut dengan suatu pertarungan melawan ribuan tangan kokoh laut.
Ada satu cerita
di Timur yang menerangkan gagasan-gagasan ini dalam cara yang menarik. Seorang
Raja sulit mendapatkan seseorang yang benar-benar mengetahui alkemi. Sudah banyak yang datang, tetapi
dalam ujian didapati bahwa mereka tidak dapat membuat emas. Akhirnya seseorang
memberitahu Raja, “Ada
satu desa yang seseorang hidup sederhana sangat bersahaja; tetapi mereka
mengatakan bahwa dia mempunyai pengetahuan alkemi. Raja mengutus kepadanya
dengan segera, dan ketika dia dibawah kehadapan baginda, raja mengutarakan
keinginannya mempelajari alkemi dan memberitahunya bahwa dia akan diberi apapun
yang dimintanya. “Tidak”, “ kata orang itu, “Setiap orang memberitahuku bahwa
Anda orang yang mengetahui.” “Tidak, Raja,” dia menjawab, “Padaku telah
menemukan orang yang salah.” “Lihat disini,” kata seorang Raja, “saya akan memenjarakanmu
seumur hidup.” Dia menjawab,” Apapun yang paduka hendak lakukan, lakukanlah.
Anda telah salah mendapatkan orang yang paduka inginkan” Baiklah,” berkata Sang
Raja, “Saya akan memberimu enam minggu untuk berpikir tentang hal itu, dan
sementara itu Anda dipenjara. Pada akhir keenam minggu saya akan menghukum mati
Anda.”
Dia dimasukkan kedalam penjara, dan
setiap pagi sang raja datang ke penjara dan bertanya, “Apakah sekarang Anda
telah berubah pikiran? Bisakah Anda mengajariku? Sekarang kematian mendekat,
berhati-hatilah. Berikan pengetahuan itu kepadaku.” Dia berkata, “Tidak, Raja,
pergilah kepada orang lain, yang mempunyai apa yang paduka inginkan; saya
bukanlah orang yang paduka cari.”
Dan setiap malam sang raja pergi ke
penjara sebagai pelayan dan menyapu lantai dan membersihkan debu ruangannya.
Dia mengantarkan makanan kepadanya, bersimpati dengannya, dan melakukan segala
hal yang dia mampu untuknya, selayaknya pelayan. Dia biasa bertanya, “Apakah
Anda sakit kepala? Dapatkah saya melakukan sesuatu untukmu? Apakah anda letih?
Dapatkan saya membereskan tempat tidur untukmu agar Anda berbaring? Bolehkah
saya mengipasi anda [sampai] anda tertidur? [udaranya] panas. [Udaranya]
hangat! “Segala sesuatu yang orang tersebut mampu melakukan dia melakukan pada
saat itu.
Dan demikianlah hari-hari berlalu,
dan tinggal satu hari sebelum kepala orang tersebut dipenggal. Raja
mengunjunginya dipagi hari dan memberitahu dia, “Sekarang Anda tahu tinggal
sehari lagi sebelum kematianmu. Inilah kesempatan terakhir bagimu untuk
menyelamatkan nyawamu.” Dia berkata, ”Tidak, Raja, paduka mencari orang yang
lain, bukan saya.” Tetapi pada malam itu, ketika pelayan datang, sambil
meletakkan tangannya pada bahunya dia berkata, “Orang malang,
pelayan malang,
Anda sungguh simpatik saya membisikkan di telingamu kata-kata alkemi, dan
alkemi itu akan mengubahimu dari baja menjadi emas.” Pelayan berkata, “Saya
tidak tahu apa yang anda katakan, “Alkemi! Saya hanya tahu bagaimana melayani
anda, san saya sungguh menyesal bahwa besok anda akan dipancung. Itulah hal
yang mengoyak hatiku. Saya berharap bahwa saya bisa memberikan jiwaku untuk
menyelamatkanmu. Sungguh saya sangat bersyukur. Si alkemis berkata, “Lebih baik
saya mati daripada memberikan alkemi kepada orang yang tak berguna. Hal yang
sama baru saja saya berikan kepada Anda berupa [lit: dalam] simpati berupa
[lit: dalam] penghargaan, berupa [lit: dalam] cinta, saya tak memberikan kepada
Raja yang keesokan hari akan mengambil nyawaku. Mengapa
demikian? Karena Anda pantas [menerimanya]; [sementara] raja tidak. “Dia membisikkan ditelinganya
kata-kata rahasia. Alih-alih membuat emas dia menjadi emas.
Di pagi hari raja datang memberikan
peringatan terakhir. Dia berkata,”Sekarang inilah kesempatan terakhirmu. Telah
tiba waktunya kepalamu di penggal. Sekarang Anda harus menyerahkannya atau
pergi ke tempat dimana kepalamu akan dipancung. “Dia berkata, “Tidak, tidak.”
Sang raja berkata,”Tetapi Anda telah memberikannya kepadaku.” Dia berkata,”
Kepadamu? Saya tidak memberikannya kepada raja; saya memberikannya kepada
pelayan.
Ada sebuah bait Persia yang
menyatakan, “Tukang kebunlah yang mengetahui pohon manakah yang harus dipapas
dan yang mana harus ditebang.”
Ada seorang penyair Persia,
Firdawsi, yang diminta oleh Raja untuk menulis sejarah kerajaan tersebut. Sang
Raja menjanjikan sepicis koin emas untuk setiap bait. Firdawsi pergi menyendiri
dan menulis riwayat kerajaan tersebut. Dia melihat semuanya —
karakter-karakter, kehidupan, perbuatan-perbuatan — seperti sedang berlangsung
dan menuliskannya dalam bait. Manakala dia kembali ke hadapan Raja, Sang Raja
sangat terkesan karena dianggap begitu menakjubkan. Tetapi selalu banyak di dunia ini orang-orang
yang menolak sesuatu. Kebenaran hanya diterima oleh segelintir orang. Di
hadapan Raja dia banyak dikritik dan banyak orang menunjukkan skeptisisme.
Perilaku ini berlangsung begitu jauh sehingga mereka memberitahu Raja bahwa
semua itu hanyalah imajinasi Firdawsi. Hal ini sangat menyakitinya. Dia menarik
salah seorang yang berbicara amat menentangnya dan memegang bagian atas
kepalanya, dan berkata kepadanya, “Sekarang, pejamkan matamu dan lihatlah.” Dan
apa yang dilihat oleh orang tersebut bagaikan gambar hidup dan dia mengakui,
“Saya telah melihatnya.” Tetapi hati penyair itu telah terluka, dan dia tak mau
menerima koin-koin emas Raja.
Ada suatu ceritera tentang
seorang penunggang Arab yang terjatuh di medan
perang, tak seorang pun yang dekat untuk mengurus jenazahnya, dan kudanya
berdiri disana [selama] tiga hari tanpa memakan apapun di [bawah] terik
matahari, hingga orang datang dan menemukan mayatnya. Kuda tersebut menjaga
mayat tuannya terhadap burung pemakan bangkai. Suatu ceritera juga dikenal
tentang seekor anjing yang melolong [selama] tiga hari setelah kematian
kawannya, dan mati pada akhir hari ketiga, itulah pemantulan yang dengannya
mereka berkomunikasi antara satu dengan yang lain.
Ada suatu masa ketika kewaskitaan
merupakan simbolis, dan ada pula suatu masa tatkala kewaskitaan jelas. Mereka
jelas pada saat itu ketika jiwa jernih dari semua bayangan-bayangan membumi,
dan maka itulah gambar-gambar melangit, jelasnya, muncul pada layar hati
seseorang. Orang bisa melihat kewaskitaan rasul, penyelamat, majikan, tuan,
nabi, atau gurunya, dari masa kini.
Orang mungkin melihat wajah-wajah yang tak pernah terlihat sebelumnya
dan meski hal itu hanya sekali ada di dunia ini. Orang mungkin melihat para jin
dan malaikat. Kewaskitaan ini mengejawantah kepada akal, ruhani, dan kepada
seseorang yang mungkin pada suatu saat berada pada atmosfer ruhani yang
hening. Tak seorang pun yang berhak
menilai kebenaran suatu kewaskitaan.
Ada tiga aksi: khayalan, tindakan, dan
hasil. Khayalan adalah tingkat bayi.
Pada tingkat ini orang mengharapkan hasil dan membentuk suatu gambar di
akal. Dalam tindakan, orang begitu tersita dalam efek yang tindakan hasilkan,
yang orang menganggap hasilnya kecil, meski orang mempunyai beberapa gagasan
tentangnya. Tetapi tingkat ketiga,
tingkat hasil, memperlihatkan hasilnya jauh lebih jelas ketimbang sebelumnya,
dan sering orang yang telah sampai pada pelabuhan, menemukan yang sangat
berbeda dari orang yang maksudkan pada saat berlayar.
Ada tiga aspek kehidupan, dan dengan
melihat ketunggalan di ketiganya, seseorang tiba pada pengetahuan
ketuhanan. Bagi ahli mistik, maka itu,
gagasan trinitas menyarankan filsafat ini.
Gagasan ini ada pada agama Hindu, dimana dikenal sebagai trimurti. Mereka mempunyai alat relijius, semacam garpu
dengan tiga titik, sebagai simbol tentang hal ini, gagasannya menjadi bahwa
ketiga aspek berbeda seseoranglah kehidupan yang membingungkan manusia dan
mencegahnya dari menyadari kehidupan seseorang dibawah mereka.
Ada tiga aspek mimpi astral.
Pertama yaitu bahwa seorang mengetahui kejadian nyata sebagaimana adanya, bukan
dalam kebalikan atau manipulasi simbolis. Kejadian aktual memanifestasi pada
permukaan. Aspek berikutnya adalah bahwa seorang bertemu dengan seorang kawan
yang masih hidup atau sudah meninggal dan melihat kondisi aktualnya. Yang
ketiga adalah bahwa bagian astral dari orang yang masih hidup atau sudah
mati datang dan mengunjungi pemimpi tersebut.
Ada tiga jenis konsentrasi pada jenis
pertama konsentrasi, memvisualisasikan suatu objek, menilik sampai ke rinci
bentuk tersebut, dan memvisualisasikan ketubuhan bentuk pada saat yang sama.
Ada yang berkata, “Pernah sekali saya
sangat mencinta, tetapi saya sangat dikecewakan.” Ini sama saja jika mengatakan, “Saya menggali
di tanah, tetapi ketika lumpur datang saya kecewa.” Benar bahwa lumpur datang, tetapi dengan
kesabaran pada suatu hari orang sudah akan mencapai air. Hanya kesabaran yang dapat tabah. Hanya ketabahan menghasilkan keagungan.
Adal dapat dilatih dengan
menganggapnya sebagai entitas terpisah, menjaganya, dan mengajarnya. Ada
ego dan [pula] ada akal, kita harus melihat pada akal dan berpikir, “Sayalah
akal, akalku berada dihadapanku,” dan lalu menganalisisnya, bayangkan ia
sebagai entitas, dan bercakaplah dengannya, dan jawaban akan datang. Bahkan hewanpun dilatih, tak dapatkah manusia
melatih akalnya? Bilamana orang tak mampu
melatih diri sendiri ini hanya berarti bahwa orang tak mau mengambil
persoalan. Singkatnya, sangat sering
manakala diminta untuk membaca puisi, orang-orang akan berkata, “Ya, saya akan
senang membacanya dengan segera.” Mereka
tidak mau melatih otak mereka. Pertama
mereka tidak mau mengambil kesukaran bagi orang lain, dan lalu kemalasan mereka
meningkat dan mereka mungkin sampai pada suatu keadaan dimana mereka tidak mau
mengambil kesukaran bagi diri mereka sendiri.
Ia memulai dengan keegoisan [selfishness] – mereka tidak mau berpikir
tentang orang lain – dan lalu ia berakhir oleh seorang yang tidak ingin
berpikir tentang dirinya sendiri. Lalu
apakah yang dipikirkannya? Tiada satupun.
Adalah fakultas jiwa untuk melihat,
dan mata adalah alatnya. Saya telah
memberi, mata adalah sebagai contoh, tetapi sesungguhnya keseluruhan tubuh
adalah alat, jiwa menggunakannya[nya] untuk mendapatkan pengalaman kehidupan.
Melihatnya jiwa melalui telinga disebut mendengarkan, penglihatannya melalui
lidah, merasakan. Adalah jiwa yang
mengetahui kehidupan eksternal.Meski jiwa menggunakan alat yang berbeda untuk
mendapatkan pengalaman yang berbeda.
Adalah karena mereka mengenal
kekuatan sugesti sehingga orang-orang terdahulu [lit: kuno] memberikan nama
anak-anak mereka yang maknanya akan mensugestikan gagasan-gagasan tertentu
kepada mereka. Secara alamiah, bila seseorang mendengar namanmya dipanggil oleh
orang lain seratus kali sehari, dia mempunyai sesuatu yang mensugestikan
kepadanya seratus kali. Mungkin dia tidak menyadari pada saat itu, tetapi
kedalaman kesadarannya menerima sugesti tersebut dan dia mengembangkan kualitas
tersebut, karen itulah sifat jiwa.
Adalah suatu hal menakjubkan
menelaah sains mimpi. Betapa mengagumkan mimpi penyair yang puitis, yang bagi
musisi adalah keharmonisan. Mengapa demikian? Karena akalnya terlatih. Akalnya
mengkspresikan diri sendiri dalam alam seni. Kadang-kadang orang takjub pada
mimpi-mimpi yang orang dengar, alami dengan jiwa puitis. Anda akan melihat
runtunannya dari tindakan pertama sampai yang terakhir . Anda akan melihat
bahwa tiap tindakan kecil mempunyai makna tertentu. Masih lebih menarik melihat
makna-makna dibalik mimpi simbolis. Adalah sesuatu yang mengagumkan bahwa bagi
orang bersahaja akan datang mimpi bersahaja pula; bilamana seseorang sedang
bingung, maka mimpinya pun membingungkan. Ketika Anda melihat seseorang dalam
mimpi dengan ketakutan, dengan kesenangan, dengan kepedihan; atau mimpi-mimpi
tersebut menunjukkan kesedihan.
Adapula sisi lain terhadapnya. Pengakalan-tunggal dapat dikembangkan melalui
berketetapan pada suatu subjek sampai pikiran tersebut selesai, dan sementara
berpikir pada subjek tersebut jangan membiarkan akal mengambil sesuatu yang
lain. Aturan yang sama harus diterapkan
dalam berbicara. Hal sebentuk harus
diterapkan dalam tindakan, orang harus menyibukkan dirinya dalam tindakan tanpa
mengambil sesuatu yang lain sampai tindakan tersebut selesai. Dalam cara ini orang dapat mengembangkan
konsentrasinya setiap saat siang dan malam.
Dan dengan menerapkan ini orang memperoleh penguasaan atas hidupnya
sendiri sebagaimana atas kehidupan secara umum.
Agar dapat mengekspresikan kekuatan
psikhis orang mesti memiliki kekuatan
tubuh. Pernafasan teratur dengan irama
dan sirkulasi darah yang bagus adalah penting.
Jika orang tidak mempunyai semua ini, sementara mengirim keluar kekuatan
untuk penyembuhan, orang mengambil penyakit seeorang yang orang tersebut
sembuhkan. Manakala berharap menguasai
sesuatu hal di kehidupan, orang menjadi menguasai diri sendiri, bilamana ingin
menangkap seseorang, orang menjadi tertangkap.
Agar memperoleh pengetahuan
konsentrasi, membutuhkan bukan hanya kajian tetapi juga kesetimbangan. Sebelum menyentuh subyek ini saya akan
menjelaskan motiv apa yang kita miliki dibalik konsentrasi. Terdapat dua aspek kehidupan, kehidupan
bersuara dan kehidupan hening. Melalui
kehidupan bersuara yang saya maksudkan, semua sensasi yang kita alami melalui
kehidupan panca indera kita. Manakala
orang bertanya apa keuntungan orang bermula berhubungan dengan kehidupan
hening. Jawabannya adalah kehidupan
tersebut sehening kehidupan hening itu sendiri.
Kehidupan sensasi menjadi jelas, keuntungannya jelas, dan meski sebatas
kehidupan sensasi tersebut, sangat terbatas keuntungannya. Itulah sebabnya mengapa kita mendapatkan
semua pengalaman kita bernilai kecil.
Kepentingannya berlangsung sepanjang kita mengalami mereka, tetapi
setelah itu kepentingan kehidupan sensasi habis.
Agitasi menerus manusia dalam
hubungannya dengan orang-orang lain, kepuasannya, atau ketakpuasannya, cinta
atau kebenciannya, semua nampak dalam penampilannya setiap orang dapat
mengetahui mereka lebih atau kurang, tetapi pelihat dapat membaca dengan lebih
tepat. Sulit untuk mengatakan dengan pasti
tanda-tanda pikiran dan perasaan yang nampak pada penampilan seseorang. Bagaimanapun, secara terpisah melalui intuisi
dan secara terpisah melalui pengalaman, orang membaca mereka. Ada pada beberapa orang yang kontrol
pribadinya dikembangkan, orang yang mampu menyembunyikan pikiran-pikiran dan
emosi-emosi mereka, dan meskipun tidak mungkin merasakan dengan dalam dan
menyembunyikan perasaan sendiri dari mata orang-orang lain.
Ahli mistik mempunyai dua proses
dalam berhubungan dengan garis-garis ini. Proses pertama adalah memperbarui
garis tersebut dengan menambahkan beberapa warna lain dan sehingga mengubah
satu pengesanan menjadi yang lain. Tak
diragukan ini membutuhkan pengetahuan kimia mental besar. Cara lain ahli mistik tersebut ambil adalah
mengerik garis dari permukaan. Tetapi
sering, bilamana garisnya dalam, memerlukan pengerikan [dengan] porsi besar
dari akal tersebut agar dapat menghilangkan satu garis.
Ahli mistik sangat memperhatikan
matanya. Pada zaman kuno para ahli
mistik, raja-raja, dan panglima-panglima terbiasa menggunakan tirai tipis
diatas mata mereka untuk melindungi mereka terhadap ketegangan, untuk itu
mencegah kekuatan psikhis mereka. Apakah
perbedaannya manakala kita berbicara melalui telepon dan manakala kita
berbicara langsung? Apakah yang hilang?
Suara tak hilang, yaitu mata. Kata-kata
tak akan pernah menyampaikan hal yang mata bisa. Humor, takut, kekuatan, kelemahan,
kesenangan, ketaksenangan, keinginan, ketakinginan – mata paling mampu
mengekspresikannya, semakin kokoh mereka, semakin dalam manusia berada, dan
semakin besar kontrol kilasan yang dia miliki, semakin besar kekuatan yang dia
miliki. Tak diragukan kekuatan adalah
dari akal, bukan dari mata, dan meski mata satu-satunya cara yang melaluinya
kekuatan psikhis dapat bekerja memuaskan.
0 komentar:
Post a Comment