Posted by Unknown | File under :


1.Lingkaran Wina
 a.Latar Belakangnya
Lingkaran Wina(dalam bahasa jerman:Wiener Kreis,atauVienna Circle dalam bahasa Inggris)adalah suatu kelompok yang terdiri dari sarjana-sarjana ilmu-ilmu pasti dan alam di Wina,ibukota Austria.Mereka mendapat pengaruh dari tiga arah.Pertama,dari empirisme dan positvisme,terutama Hum,Mikk,dan Ernst Mach(1838-1916).kedua,dri metodologi ilmu empiris yang dikembangkan oleh para ilmuwan semenjak
abad ke-9,misalnya:Helmholtz,Mach,Poincare,Duhem,Boltzman,danEinstein.Ketiga,perkembangan logika simbolik dan analisa logis yang dikembangkan terutama oleh Frege,Whitchead dan Russell,serta Witt genstein.
 b.Pokok-pokok Pemikiran
      Pandangan yang dikembangkan oleh lingkaran Wina disebut neopositivisme,atau kerap dinamakan positivisme logis ataupun empirisme logis ataupun empirisme logis.pandangan mereka amat bervariasi.secara umum mereka berpendapat bahwa hanya ada satu sumber pengalaman saja,yaitu pengalaman.  

2.Karl Raimund Popper
 a.Riwayat Hidup dan karyanya
      Popper lahir dikota Wina pada tahun 1902.ia belajar ilmu alam pada universitas,lalu menjadi guru SMA,sekaligus ia besar akan filsafat.
      Karya dasarnya Logik de forsschung (1934)diterjemahkan  menjadi The Logic of Scientific Discovery (1959).Selama pengungsiannya di Selandia Baru,ia mengarang The open Society and its Enemies,I dan II (1945) kemudian The Poverty of Historicism(1957)dimaksudkan sebagai teori dibelakang The Open Society.
 b.Pokok-pokok pemikiran Popper
·   Dasar logis cara kerja ilmu Empiris
·   Berguna pada sejarah ilmu-ilmu
·   Pandangan Popper tentang dunia tiga

3.Filsafat Ilmu Baru
      Latar Belakangnya
      Sekitar dua atau tiga dasawarsa terakhir ini,terlihatlah perkembangan baru dalam filsafat ilmu pengetahuan.Perkembangan itu sebenarnya merupakan upaya pendobrakan atas filsafat ilmu pengetahuan yang telah bercokol sebelumnya.Bandingkan dengan positivisme logis dan pandangannya tentang filsafat ilmu.Tokoh-tokoh filsafat ilmu baru ini antara lain Thomas S.Kuhn,Paul Feyerabend,N.R.Hanson,Robert Palter,dan StephenToulmin,serta Imre Lakatos.
      Sejarah ilmu sebenarnya merupakan disiplin ilmu yang relatif masih baru.dalam beberapa merupakan disiplin ilmu yang relatif masih baru.pada awal perkembangannya bidang ini ditangani oleh ahli-ahli dari bidang ilmu lannya,seperti  ahli fisika umpamanya.dalam beberaa dasawarsa belakangan bidang ini ditangani secara khusus oleh orang-orang yang memang mengkhususkan diri dalam bidang ini.Perubahan ini mengakibatkan perkembangan pesat dalam kualitas ilmiah disiplin ini.Sejarah ilmu yang semula praktis menjadi seacam upaya untuk melihat urutan kronologis prestasi-prestasi ilmiah individual menjadi semakin ketat,teliti,dan dengan demikian semakin menemukan banyak fakta sejarah dalam perkembangan ilmu yang ternyata berperanan besar,namun sebelumnya tak terlihat sedikitpun.Penemuan-penemuan iitu meruntuhkan berbagai mitos ilmiahyang terbentuk sebelumnya.

4.Pembahruan Epistemologis dalam Ilmu-ilmu Sosial-Historis
a.InstitutPenyelidikan Sosial Frankfurt
Latar Belakang
      Semenjak pertengahan abad ke-19 perhatian akan ilmu-ilmu empiris tentang manusia cukup meningkat.Dengan menunjukkan fisika sosial sebagai puncak perkembangan ilmu-ilmu menurut pandangan positivismenya,Comte menjadi pendiri sosiologi gaya positivsme itu,yang kemudian disusul antara lain oleh Durkheim dan Levy-Bruhl.Tetapi pembaharuan mendalam berasal dari Dilthey yang melihat bahwa kedudukan khusus ilmu-ilmu itu(cultural-historical sciences)menuntut suatu cara kerja yang sesuai dengan objek yang berkedudukan khusus.itu.Perkembangan cara kerja metafisis antara lain juga dipengaruhi oleh psikologi sebagai ilmu baru tentang manusia.Dalam rangka psikologi,disaming aliran behaviorisme yang berhaluan determinisme,muncullah psikologi Gestalt dan psikologi dalam.Disamping Sigmund Freud,perlu disebut Alfred B.Adler(1870-1937)dan Carl Gustav Jung(1875-1961),dan diperbatasan antara psikologi dengan filsafat dapat disebut Frederik J.J.Buytendijk(1887-1974)dan Jean Piaget(1896-1980).Akhirnya mengenai bidang sosiologi,nama Max Weber perlu disebut lagi sebagai salah seorang pengilham dalam perdebatan,bahkan dapat diakatakan sebagai pertentangan,mengenai metode(Methodenstreit)yang terjadi sekitar tahun1900.
Pokok-pokok Pemikiran
      Kritik mereka terarah kepada masyarakat merupakan hasil perkembangan ilmu-ilmu alam dan industri mutakhir.salah satu akibatnyaialah bahwa manusia diasingkan(is alienated)dari dirinya sendiri.Alienas disini diartikan secara berbeda dari peristilahan Marx,bukan dengan menekankan unsur ekonomi melainkan lebh dilihat dari sudut sosiobudaya dan psikologi.Menuru mereka,keadaan keterasingan itu kurang dilihat oleh para ahli ilmu sosial yang masih condong kepositvisme.Dalam anggapan para pendukung postivisme,muncullah problem-problem sosial,pemakaian dan tujauan ilmu sosial seakan-akan ada diluar wilayah dan medan sosiologi itu sendiri,demikianlah Horkheimer.sebaliknya,teori kriis tentang masyarakat menganggap manusia sebagai pencipta cara hidupnya sendiri sebagai keseluruhan.Dan impliksinya adalah bahwa kenyataan konkret yang merupakan titik pangkal ilmu pengetahuan tidak dilihat sebagai data yang perlu diverifikasi seca empiris atau diramalkan sesuai dengan hukum kebarangkalian.
 b.Perdebatan Popper dan Adorno Sekitar Ilmu-ilmu Sosial
      Pada tahun 1961 di Universitas T bingen,Jerman,diadakan suatu simposium mengenai logika lmu-ilmu sosial(The Logic of the Social Sciences),yang diawali dengan dua prasaran yang berjudul sama,masingmasing oleh Popper dan Adorno.Dalam prasarannya Popper menerapkan anggapan-anggapannya tenang metodologi lmu-ilmu alam pada ilmu-ilmu sosial dalam bentuk 27 tesis.Ini dianggap Adorno yang menakankan bahwa perbandingan dan penerapan itu tidak mungkin,namun ia kurang memperhatikan apa yang telah dikemukakan.Dengan inilah meletuslah apa yang disebut menurut Popper kurang tepat ertentangan sekitar postivisme(der Positivismusstreit),yang merupakan lanjutan dan pembaharuan pertentangan yang terjadi pada permulaan pada abad ke-20 mengenai meode lmu-ilmu sosial.    
 c.Sekitar Adanya Kebenaran Dalam Bidamg Ilmu-ilmu Sosial
      Sejak masa Dilthey dan Weber sudah berulang kali digunakan istilah relativisme untuk menunjukkan anggapan mereka tentang kebenaran.Isilah pluralisme nilai ciptaan Mannheim juga sudah kita jumpai.
      Tanpa ada hentinya manusia mencai serta mewujudkan kebenaran yang ditandai ruang dan waktu,secara konkret dalam masyaraka dan sejarah.Harus diakui bahwa cara pendekatan pada kebenaran dalam ilmu-ilmu alam kiranya lebih berupa pendekatan pada sesuatu yang terdapat diluarsi pengenal.   
 d.Pemikiran Hermeneutik
      Hermeneutik artinya penafsiran ungkapan-ungkapan dan angapan dari orang-orang lain,khususnya yang berbeda dalam lingkungan sosial budaya ataupun yang berada jauh dalam rentang sejarah.Dewasa ini hermeneutik sering dipersempit menjadi penafsiran teks tertulis yang berasal dari lingkungan sosial dan hisoris yang berbeda dengan lingkungan dan dunia pembaca.
      Heidegger,yang sudahkia jumpai,bersama Hans-Georg Gadamer(1900-  )boleh dianggap sebagai tokoh utama epistemologi sehubungan dengan pokok hermeneutika.Dalam hal ini Heidegger,sebagai murid(lalu penggani)Edmund Husserl,sejak awal karyanya menekankan unsur intensionalitas engetahuan manusia: mengenal itu selalu mengenal sesuatu.Anggapan ini diperluasnya dengan mengemukakan bahwa seluruh eksistensi(ek-sis-tensi)manusia ditandai intensionalitas yang disadarinya.Inensional atau keterarahan itu tidak dapat dipisahkan dari pengungkapannya dalam bahasa yang bercirikan interpretasi.
      Gadammer menjadi murid Heidegger(penggantinya juga),dan mengaku berhutang budi kepadanya.Dalam karya utamanya,Wahrheit und methode(1960)-diterjemahkan dalam bahasa Inggris:Truth and Mehod(1975)-ia memang tidak jauh dari Heidegger yang sudah berkembang.Hermeneutik falsafi menurut Gadammer ialahmenyelidiki laar belakang serta syarat-syarat penafsiran yang tepat.Gadmmer berusaha mengatsi cita-cia hermeneuik yang pernah dirumuskan pada masa romantik abad ke-19 sebagai upaya untuk”pindah”ketempat dan waktu atau masyarakat dan jaman tersusunnya naskah atau ucapan yang hendak diafsirkan.Cara kerja itu disebut diakron.

0 komentar:

Post a Comment